Dari 'Amr bin 'Auf bin Zaid al- Muzani radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِى فَعَمِلَ بِهَا النَّاسُ كَانَ لَهُ
مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا
"Barangsiapa yang menghidupkan satu sunnah dari sunnah-sunnahku,
kemudian diamalkan oleh manusia, maka dia akan mendapatkan (pahala)
seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi
pahala mereka sedikit pun".
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan besar bagi orang yang
menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam , terlebih
lagi sunnah yang telah ditinggalkan kebanyakan orang. Oleh karena itu,
Imam Ibnu Majah mencantumkan hadits ini dalam kitab "Sunan Ibnu Majah"
pada Bab: "(Keutamaan) orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia)".
Imam Muhammad bin Ismail al- Bukhari berkata, "Orang muslim yang paling
utama adalah orang yang menghidupkan sunnah- sunnah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam yang telah ditinggalkan (manusia), maka
bersabarlah wahai para pencinta sunnah (Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam), karena sesungguhnya kalian adalah orang yang paling sedikit
jumlahnya (di kalangan manusia)".
Faidah-faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:
Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah segala sesuatu
yang bersumber dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, baik
ucapan, perbuatan maupun penetapan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
yang ditujukan sebagai syariat bagi umat Islam.
Arti "menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam"
adalah memahami petunjuk Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam,
mengamalkan dan menyebarkannya di kalangan manusia, serta menganjurkan
orang lain untuk mengikutinya dan melarang dari menyelisihinya.
Orang yang menghidupkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
akan mendapatkan dua keutamaan (pahala) sekaligus, yaitu keutamaan
mengamalkan sunnah itu sendiri dan keutamaan menghidupkannya di
tengah-tengah manusia yang telah melupakannya.
Allah Ta'ala memuji semua perbuatan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
dan menamakannya sebagai "teladan yang baik", dalam firman-Nya,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ
يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرً ا
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan
kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah" (QS
al-Ahzaab:21).
Ini menunjukkan bahwa orang yang meneladani sunnah Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam berarti dia telah menempuh ash-shirathal
mustaqim (jalan yang lurus) yang akan membawanya mendapatkan kemuliaan
dan rahmat Allah Ta'ala.
Ayat ini juga mengisyaratkan satu faidah yang penting untuk direnungkan,
yaitu keterikatan antara meneladani sunnah Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam dengan kesempurnaan iman kepada Allah dan hari akhir,
yang ini berarti bahwa semangat dan kesungguhan seorang muslim untuk
meneladani sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam merupakan
pertanda kesempurnaan imannya.
Syaikh Abdurrahman as-Sa'di ketika menjelaskan makna ayat di atas,
beliau berkata, "Teladan yang baik (pada diri Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam) ini, yang akan mendapatkan taufik (dari Allah Ta'ala)
untuk mengikutinya hanyalah orang- orang yang mengharapkan (rahmat)
Allah dan (balasan kebaikan) di hari akhir. Karena (kesempurnaan) iman,
ketakutan pada Allah, serta pengharapan balasan kebaikan dan ketakutan
akan siksaan Allah, inilah yang memotivasi seseorang untuk meneladani
(sunnah) Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam".
Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya
yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk
hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi
mati itulah untuk hidup.
Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi
rindukan mati. Kerana, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati
bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita
sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.
Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:
Pertama: shalat tahajjud,
Semua rasul, Nabi, kekasih Allah (auliya") dan para ulama salaf tidak
meninggalkan shalat tahajud. Ini merupakan ciri orang saleh dan ikhlas.
Dalam rangkai sahabat Ali Bin Thalib menyatakan bahwa, salah satu dari
obatnya hati adalah shalat malam dan tahajud. Dan Allah S.W.T berfirman
:
"Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu. Mudah mudahan Tuhan Mu mengangkat kamu ke tempat yang
terpuji"
QS( Al-Israa':79)
Shalat Tahajud dilakukan diwaktu malam (setelah tidur) karena disaat
malam-sunyi tersebut melakukan shalat akan LEBIH KHUSYUK dan bacaan di
waktu tsb LEBIH BERKESAN.
Abu Huraira R.A meriwayatkan RASULULLAH SAW bersabda :"Tuhan kita turun
SETIAP MALAM ke langit dunia pada SEPERTIGA MALAM terakhir, dan
berfirman - Siapa yang BERDOA kepada-Ku PASTI AKU KABULKAN, siapa yang
MEMOHON kepada-Ku PASTI AKU BERI, dan siapa yang MEMOHON AMPUN
kepada-Ku, PASTI AKU AMPUNI !" (HR. Al-Jama'ah).
Amr bin Al-Ash meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda :
"Sedekat-dekat hamba kepada Allah SWT adalah PADA TENGAH MALAM TERAKHIR.
Apabila engkau bisa termasuk golongan orang BERDZIKIR mengingat Allah
SWT pada saat itu, maka lakukanlah " (HR. Al-Hakim).
Salman Al-Farisi meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda :
"Kerjakanlah shalat malam, sebab itu adalah KEBIASAAN ORANG SHALEH
sebelum kamu, JALAN MENDEKATKAN DIRI kepada Tuhan, PENEBUS KEJELEKAN,
PENCEGAH DOSA, serta PENGHALAU SAKIT ".
Subhanallah ! Demikian besarnya keutamaan Shalat Tahajud. Marilah kita mulai rutin lakukan !
Pelaksanaan :
- Shalat malam sebaiknya DILAKUKAN DI RUMAH, bukan di Masjid.
- Bacaan shalat malam BOLEH NYARING dan juga BOLEH PELAN.
- Jumlah rakaatnya MINIMAL 2 rakaat,4,8,dst,tidak terbatas.
- Diakhiri dengan SHALAT SUNNAH WITIR 3 rakaat, ganjil.
Kedua: Membaca Al-Quran dengan Terjemahannya,
Al-Quran merupakan petunjuk dan sumber mata kehidupan. Al Qur'an
merupakan pedoman muslim untuk hidup dan menjalani kehidupan. Maka
membaca atau tadarus Al-Quran itu penting sekali, kita tdk hanya disuruh
membaca, tetapi juga memahami dan menghayati artinya serta dilanjutkan
dengan mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.
Kinilah saatnya kita "kembali untuk mendalami" kitab yang bersumber dari Allah SWT! (bukan karangan manusia !) tersebut.
Al-Qur'an sebaiknya dipelajari secara SISTEMATIS, diungkap maknanya,
digali kandungannya dan isinya sebagai PEDOMAN HIDUP. Bahkan secara
transendental-psikologis, Al- Qur'an harus didekati secara emosional,
MELIBATKAN PERASAAN dalam upaya menyelami makna terdalam dan hikmah
tertinggi yang dimiliki.
"Dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah SWT yang maha Pemurah kepada
mereka, mereka MENYUNGKUR, BERSUJUD dan MENANGIS" (QS. Maryam : 58)
HR.Tirmidzi :
"Al-Quran adalah kitab Allah SWT yang berisi SEJARAH UMAT sebelum kamu,
BERITA UMAT sesudahmu, kitab yang MEMUTUSKAN/menyelesaikan urusan di
antara kamu, yang nilainya bersifat PASTI & ABSOLUT. Siapa saja yang
durhaka "meninggalkannya" pasti Allah SWT akan "memusuhinya". Siapa
yang MENCARI PETUNJUK SELAIN AL-QUR'AN, PASTI AKAN TERSESAT. Al-Qur'an
adalah tali Allah yang sangat kuat, PERINGATAN YANG BIJAKSANA dan JALAN
YANG SANGAT LURUS".
Langkah yang sebaiknya kita lakukan adalah dengan :
- Membacanya
- Mencatatnya
- Menghafalnya
- Memahaminya
- Mengamalkannya
Perlu diingat, bahwa Al-Qur'an baru terbukti menjadi petunjuk ketika ada
KENYATAAN DALAM PRAKTEK KEHIDUPAN kita. Agar pendalaman Al-Qur'an yang
kita lakukan semakin berimplikasi positif bagi kita dan manusia secara
umum, maka dalam MENGEKSPLOITASI isi, kisah, hikmah Al-Qur'an seharusnya
kita belajar kepada para ulama yang sudah lebih awal dan lebih panjang
menadaburi Al-Qur'an termasuk sejumlah tafsir dan karya tulis.
Sedemikian pentingnya sebuah kandungan makna/isi Al-Qur'an, sampai Allah SWT berfirman :
"Kalau sekiranya kami turunkan Al-Qur'an kepada sebuah gunung, pasti
kamu akan melihatnya TUNDUK TERPECAH- PECAH disebabkan TAKUT KEPADA
ALLAH SWT. Perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka
BERPIKIR ! " (QS. Al-Hasyr : 21)
Ketiga: Memakmurkan masjid/shalat subuh di mesjid.
Masjid adalah rumah nya Allah. Mesjid adalah sebuah tempat suci bagi
orang-orang yang senantiasa mensucikan dirinya secara lahir maupun
batin. Masjid merupakan tempat untuk menggembleng pengalaman- pengalaman
ruhani/spiritual, mengokokohkan iman dan tauhid. Masjid juga sebagai
tempat tinggal landas bagi mi'rajnya orang-orang beriman. Dalam artian
ini, masjid sebagai tempat menginternalisasikan nilai-nilai Ilahiyah ke
dalam dirinya sebagai modal utama dalam kehidupan, baik secara individu,
dalam lingkup rumah tangga, masyarkat dan bangsa bahkan dalam lingkup
dunia global.
Rasulullah SAW menyampaikan sebuah hadits di hadapan para sahabatnya,
ketika menanyakan salah seorang jamaahnya tidak terlihat dalam shaf
shubuh berkali-kali :
"Sungguh, shalat yang PALING BERAT BAGI ORANG MUNAFIK, adalah shalat
Isya dan SHALAT SHUBUH. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung
di dalamnya, mereka pasti mendatangani keduanya, SEKALIPUN DENGAN
MERANGKAK " (HR. Bukhari-Muslim).
Banyak ulama hadits menilai tentang penjelasan hadits ini, di antaranya
bahwa untuk menilai seseorang apakah sungguh- SUNGGUH BERIMAN atau malah
MUNAFIK, maka dapat dilihat shalat shubuhnya.
Shalat Shubuh merupakan satu di antara shalat wajib 5-waktu yang mempunyai KEKHUSUS-AN dan memiliki KEUTAMAAN yang luar biasa.
1 .Merupakan SHALAT PALING UTAMA yang diwajibkan pada kaum Muslimin.
(merupakan shalat yang sejak awal disyariatkan tetap 2-rakaat).
2 .ADZAN shubuh berbeda dengan adzan shalat wajib lainnya, dengan
menambahkan 'Ash- shaltu khairum minan naum' - "shalat itu lebih baik
dari tidur, sebanyak 2 kali".3. Rasulullah SAW memberikan DOA KHUSUS
setelah shalat shubuh, yang berbeda dengan shalat lain. Doa ini sebagai
tambahan 'wirid' penutup shalat.
Diriwayatkan oleh Abu Dzar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Siapa mengatakan setelah shalat shubuh, SEBELUM MENINGGALKAN TEMPAT
DUDUKNYA dan BERBICARA SEDIKITPUN - La ilaha illallahu wahdahu la
syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yuhyi wa yumitu wahuwa
ala kulli sya in qadir - sebanyak 10 X, maka akan ditulis baginya 10
kebaikan, dihapus 10 kesalahan dan diangkat derajatnya 10 kali lebih
tinggi. Satu hari penuh ia terlindungi dari suatu yg tidak disukai,
terlindungi dari syetan, tidak ada dosa yang pantas dianggap sebagai
dosa, kecuali syirik " (HR.Tirmidzi).
Rasulullah SAW pernah menasehati Muslim bin harits : " Jika kamu shalat
shubuh, maka bacalah sebelum kamu berbicara - Allahumma ajirni minannar
(Ya ALLAH lindungilah aku dari api neraka) - sebanyak 7X, maka jika kamu
mati hari itu, ALLAH akan menjauhkanmu dari api neraka " (HR. Abu Dawud
dan Nasa'i).
4 . Rasulullah SAW selalu MENYURUH MEMENDEKKAN BACAAN shalat, KECUALI
SHALAT SHUBUH !Abu Barzah Al-Islami meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW
pada shalat shubuh membaca 60 sampai 100 ayat.....sampai sebentar lagi
matahari terbit (HR. Muslim).
5. Rasulullah SAW mempunyai BACAAN KHUSUS SHALAT SHUBUH di HARI JUMAT !
Abu Huraira meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW membaca pada rakaat
pertama SURAH AS-SAJADAH dan rakaat kedua SURAH AL-INSAN. Keistimewaan
ini tidak terjadi pada shalat wajib lainnya !
6. Shalat shubuh TIDAK BISA DI- QASAR dan DIJAMAK !
Seperti yang juga kita pahami dari beberapa hadits, pada saat shalat
shubuh inilah pergantiang malam dan siang dimulai. Pada saat itu pula
MALAIKAT MALAM dan SIANG BERKUMPUL dan BERGANTI TUGAS.
"SHALAT BERJAMAAH LEBIH UTAMA dari shalat sendirian sebanyak 25 kali
lipat. Malaikat penjaga malam dan siang BERKUMPUL PADA SHALAT SHUBUH"
(HR. Bukhari).
ALLAH SWT berfirman : "Dan dirikanlah SHALAT SHUBUH. Sungguh, shalat
shubuh itu DISAKSIKAN OLEH PARA MALAIKAT" (QS. Al-Isra : 78).
Ada lagi hal utama dalam shalat shubuh, adalah - DUA RAKAAT SHALAT FAJAR
(shalat sunah sebelum atau qabliyah shubuh) yang LEBIH BAIK DARI DUNIA
& SEISINYA (HR. Muslim).
Rasulullah SAW mengistimewakan shalat ini dengan menggambarkan bahwa :
"Seandainya dunia dan seisinya ini adalah sebuah kebaikan, maka JAUH
LEBIH BAIK 2 RAKAAT SHALAT FAJAR YANG KITA KERJAKAN" !
Selain itu pula, SHALAT SHUBUH BERJAMAAH DI MASJID bisa menjadi PENERANG
PADA HARI KIAMAT KELAK, seperti yg disabdakan Rasulullah SAW : "Berilah
kabar gembira bagi orang-orang YANG BERJALAN DI KEGELAPAN MENUJU MASJID
(untuk mengerjakan shalat shubuh) DENGAN CAHAYA YANG TERANG- BENDERANG
(pertolongan) PADA HARI KIAMAT ! " (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibn
Majah).
Dari semua pengetahuan kita tentang keutamaan SHALAT SHUBUH BERJAMAAH DI
MASJID INI, kesombongan apalagi pada diri kita yang akan menghalangi
untuk menjalankannya ?
Keempat: Shalat Dhuha,
Salah satu rahasia Shalat dhuha adalah karena Shalat Dhuha adalah
sedekah. Shalat dhuha adalah ibadah sunnah yang senantiasa dilakukan
Rasullah Saw.
Setiap amal ibadah yang diperintahkan ataupun dianjurkan Allah dan
Rasul- Nya pasti ada rahasia yang tersembunyi di dalamnya. Memang kadang
kemampuan akal kita tak dapat menjangkau/memahaminya. Tapi yang pasti
semuanya itu adalah demi kemasalahatan dan kemanfaatan kita, manusia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bersedakah setiap harinya
mulai matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua
orang (yang berselisih) adalah sedekah. Menolong seseorang naik ke atas
kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya
adalah sedekah. Berkata yang baik juga termasuk sedekah. Begitu pula
setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah sedekah. Serta
menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah " . [HR.
Bukhari dan Muslim]
Orang-orang salafush-shaleh pernah bilang "jika kalian menginginkan
kebahagiaan di dunia dan akherat kelak, maka lakukan shalat dhuha"
"Wahai anak Adam, cukupilah aku dengan melakukan EMPAT RAKAAT SHALAT
DHUHA pada pagi hari, maka aku akan MENCUKUPI KEBUTUHANMU pada akhir
hayatmu" (HR Ahmad & Abu Ya'la).
Beliau berwasiat kepadaku tentang 3 hal, yang sejak itu aku TIDAK PERNAH MENINGGALKANNYA :
Pertama - Hendaknya aku tidak tidur sebelum mengerjakan SHALAT WITIR
Kedua - Hendaknya aku tidak meninggalkan dua rakaat SHALAT DHUHA (karena
shalat DHUHA adalah shalatnya 'awwabin'- orang yg bertobat kepada ALLAH
SWT serta meninggalkan maksiat)
Ketiga - Hendaknya aku BERPUASA 3 HARI setiap bulan - (HR. Tirmidzi dan Nasa'i)
Salah satu makna fungsional shalat DHUHA adalah agar pelakunya
MENDAPATKAN REZEKI dan DIJAUHKAN DARI KEMISKINAN : "Shalat DHUHA itu
mendatangkan rezeki dan menolak kemiskinan, dan tidak ada yang
memelihara shalat kecuali orang-orang bertobat" (HR. Tirmidzi)
"Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 2 rakaat - dia TIDAK AKAN dicatat
dalam kelompok orang- orang yang LUPA. Siapa yang mengerjakan shalat
DHUHA 4 rakaat - dia dicatat dalam kelompok orang-orang yang AHLI
IBADAH. Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 6 rakaat - pada hari itu
segala kebutuhannya DICUKUPI oleh ALLAH SWT. Siapa yang mengerjakan
shalat DHUHA 8 rakaat - maka ALLAH SWT mencatatnya termasuk golongan
yang TUNDUK dan menghabiskan waktunya untuk BERIBADAH. Dan, siapa yang
mengerjakan shalat DHUHA 12 rakaat - maka ALLAH SWT membangunkan baginya
sebuah ISTANA INDAH DALAM SURGA.Tidak ada dalam sehari- semalam
kecuali ALLAH SWT pasti MEMBERIKAN ANUGERAH serta SEDEKAH kepada
hambaNYA" (HR. Thabrani dan Abu Daud).
Subhanallah !
Kelima: bersedekah.
Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu
mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari. Seorang sudah bisa
disebut mukmin yang sebenarnya, jika sudah bersedekah. Carilah rizki
dengan sedekah. Demikian juga bertaubatlah dengan bersedekah, jika kita
sakit juga hendaknya bersedekah. Banyak sekali ayat- ayat Al-Quran yang
menegaskan dan memerintahkan akan hal ini. bersedekah merupakan tolok
ukur dan ciri dari orang-orang yang beriman, shaleh dan bertakwa.
Maha suci ALLAH SWT, ZAT yang telah membersihkan hati orang- orang
beriman dari sifat angkuh dan serakah. ALLAH SWT lah yang menyelipkan ke
sanubari orang beriman perasaan iba, simpati sekaligus empati kepada
orang- orang yang lemah dan membutuhakan bantuan, melalui bersedekah.
Bersedekah tidak harus besar, yang penting dengan KEIKHLASAN.
Kita bersedekah TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN dari orang yang kita bantu. Kita harus yakin ALLAH SWT lah yang akan membalas.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yg
luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (HARTANYA) DI WAKTU
LAPANG & DI WAKTU SEMPIT, dan orang-orang yg menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat
baik " (QS. Ali Imran : 133-134)
" Perbandingan (balasan atau pahala) bagi orang-orang yg MEMBELANJAKAN
HARTANYA DI JALAN ALLAH seperti satu biji yg menumbuhkan tujuh cabang,
di setiap cabang menjuntai seratus buah, dan ALLAH akan menggandakan
(pahala) kepada siapa yang Dia kehendaki, dan ALLAH itu luas
(pemberian-Nya) lagi sangat mengetahui " (QS. Al- Baqarah : 261)
"Siapa yang MEMBANTU MENYELESAIKAN KESUSAHAN SESEORANG di dunia
(lebih-lebih lagi saudara sesama Muslim), ALLAH PASTI MEMBANTU
MENYELESAIKAN KESUSAHANNYA DI DUNIA dan AKHIRAT " (HR. Bukhari).
Berkah sedekah bisa sirna jika orang yang bersedekah MENGUNGKIT-UNGKIT dan SELALU MENYEBUT-NYEBUT sedekah itu di depan umum.
Sedekah dapat MEMADAMKAN MURKA ALLAH SWT
Sedekah dapat MEMELIHARA MANUSIA DARI KEJAHATAN
Siapakah yang DIUTAMAKAN UNTUK DIBERI SEDEKAH ?
1- ANAK YATIM, karena sebelum dewasa anak yatim belum dapat mandiri.
Mereka adalah TITIPAN ALLAH SWT kepada hamba lainnya yang mampu.
2- FAKIR MISKIN, yang perlu dibantu agar dapat diberdayakan agar mandiri.
3- JANDA dan LANSIA, karena kehilangan tulang punggung pencari nafkahnya, serta kehilangan masa produktifnya.
4- YANG TERLILIT HUTANG
5- YANG TERKENA MUSIBAH
Keenam: menjaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu.
Nabi saw, senantiasa dalam keadaan wudhu, baik dalam waktu dan keadaan
apapun. Jangan tinggalkan wudhu. Kalau batal, berwudhulah kembali. Hal
itu merupakan kebutuhan kita sendiri dalam rangka untuk mendekatkan diri
kepada Allah swt. Kalau kita selalu berwudhu insya Allah akan selamat
dari ikatan dan kegenitan dunia dan terjaga dari hal-hal yang kotor
(kotoran yang bersifat maupun ruhani). Selanjutnya kita terjaga dari
hal- hal yang tidak bermanfaat dan dari perbuatan-perbuatan dosa dan
tercela. Karena wudhu merupakan proses pembersihan badan kita secara
silmutan dilanjutkan dalam rangka untuk pembersihan fitrah dan hati
atau rohani kita
Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa
ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga
oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".
Banyak hadits yang sangat menganjurkan untuk tetap berwudhu walaupun tidak hendak mendirikan sholat
Berdasarkan sunnah tsb, mulai generasi sahabat hingga orang- orang
shaleh, senantiasa mereka menjaga wudhu dalam segala aktifitas, baik
dalam perjalanan, membaca Al-Qur'an, menuntut ilmu, dalam bekerja,
ketika hendak tidur, termasuk sebelum & sesudah berhubungan suami-
istri.
Berwudhu bukan hanya disaat menghadap allah SWT dalam shalat, tapi juga ketika akan tidur - berada dlm kesucian.
ALLAH SWT berfirman : "Sungguh, ALLAH menyukai orang-orang yg bertobat dan mereka yang MENYUCIKAN DIRI" (QS. Al-Baqarah : 222).
Abu Hurairah meriwayatkan RASULULLAH SAW, bersabda :
"Pada hari kiamat, karena bekas wudhunya (yang bercahaya). Siapa ingin memanjangkan ghurram-nya silakan lakukan" (HR. Bukhari).
"Siapa yang berwudhu (untuk mendapatkan) kesucian, maka ALLAH akan menetapkan baginya dengan 10 kebaikan" (HR. Abu Daud)
"Seseorang senantiasa dianggap seperti dalam keadaan sholat,asal dia tidak berhadas (= buang angin)" (HR. Bukhari)
Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat.
Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan
oleh Allah. istighfar setiap saat dan dalam segala aktivitas apapun
diperintahkan beristiqfar. Ketika kita mau tidur, mau makan dalam
melakukan suatu pekerjaan, di jalan, di mobil dan di manapun hendaknya
selalu dalam keadaan beristiqfar. Orang yang kuat istiqfarnya, maka
insting dan kecenderungan rahmatnya (berguna dan bisa membahagiakan
orang lain atau bahkan makhluk lain) sangat kuat sekali. Ia pun juga
menjadi penuh dengan keutamaan-utamaan, doanya mustajab dan firasatnya
tajam (mampu berpikir positif dan menerawang ke depan/berpikir
visioner).
Bila kita mampu menjaga dan melakukan "tujuh sunnah Rasullullah saw".
Ini, maka Insya Allah akan muncul pada dirinya sifat-sifat terpuji.
Bicaranya dakwah, diamnya zikir, nafasnya tasbih, matanya memancar
cahaya rahmat.
Kemudian dengan menegakkan Tujuh Sunnah Nabi saw, maka insya Allah kita
akan menjadi hamba Allah yang saleh. Yaitu yang memiliki cirri-ciri :
pertama , dia cinta pada Allah dan sangat taat pada- Nya.
kedua , biasanya sayang kepada sesama manusia. Selalu berbuat baik dan kesenangannya adalah berbuat baik.
ketiga dia asyik memperbaiki dirinya secara terus-menerus tanpa hentinya dalam hidupnya.
Dzikrullah memiliki daya hidup. Menghidupkan dan menyemangati jiwa yang
rapuh, melapangkan jiwa yang sempit serta membangkitkan keyakinan bagi
yang mengalami kelelahan dalam menjalani kehidupan.
DZIKIR yang UTAMA :
* La ilaha illallah wahdahu la syarika lah. Lahul mulku wa lahu hamdu wa huwa 'ala kulli syay'in qadir
* Subhanallah wal hamdu lillah wa ilaha illallah wallahu akbar
* Subhanallah wa bihamdihi
* Subhanallahi wa bihamdihi, subhanallahil azhim
* (surah Al-Fatihah)
Rasulullah SAW bersabda : "Perumpamaan orang yang berdzikir kepada
Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir, seperti ORANG YG HIDUP dan
ORANG YG MATI" (HR. Bukhari)
"Dan laki-laki yang BANYAK MENYEBUT (MENGINGAT) ALLAH disertai dengan
perempuan yang banyak menyebut Allah, maka Allah telah menyediakan untuk
mereka AMPUNAN & PAHALA YG BESAR " (QS. Al-Ahzab : 35)
"Maka apabila kami telah menyelesaikan shalat, INGATLAH DI WAKTU BERDIRI, DUDUK maupun BERBARING...." (QS. An- Nisa : 103)
"Karena itu, INGATLAH KALIAN PADA-KU, niscaya Aku pun akan ingat pada kalian..." (QS. Al- Baqarah : 152)
"INGATLAH TUHANMU SEBANYAK- BANYAKNYA dan BERTASBIHLAH dengan memuji Tuhanmu di waktu petang dan pagi " (QS. Ali- Imran : 41)
Semoga bisa menjadi manfaat untuk Sahabat Berkah....
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh....
Sumber :
Klik Disini...